B IPA sebagai Dasar Pengembangan Teknologi. Sepanjang sejarah perkembangannya, kemajuan teknologi ilmu pengetahuan secara umum, dan ilmu pengetahuan alam secara khusus, tidak pernah lepas dari dorongan keingintahuan (curiousity driven) maupun hasrat pemanfaatannya (application motivied). Penelitian yang dilakukan atas dasar keingintahuan lebih

Macam-Macam Qiro'at Al-Quran dari Segi Kualitas Esensi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu dan IPTEK Pancasila, – Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Pengembangan Ilmu dan IPTEK adalah hal esensial dan urgen. Esensi atau inti pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, berkaitan erat dengan bagaimana mengembangkan keilmuan dengan menggunakan pendekatan sila-sila pancasila secara utuh dan menyeluruh dan dengan sistematika yang sesuai dengan urutan sila-sila pancasila. Suatu hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa sila-sila pancasila mulai dari sila ke 2-5, harus dijiwai dan sekaligus sebagai perwujudan nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini berarti yang utama dan pertama harus dijadikan titik pijak dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi insan indonesia adalah mewujudkan Insan Indonesia yang cerdas, cerdik dan pandai dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang senantiasa dilandasi oleh Iman dan Taqwa terhadap Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa. Setinggi-tingginya IPTEK, tidaklah punya arti manakala mengeliminasi makna IMTAQ terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Artinya, kemajuan IPTEK sekaligus harus merupakan penguatan kualitas IMTAQ bagi setiap insan Indonesia. Hakikat pancasila sebagai dasar nilai pengembangan IPTEK dikemukakan Prof. Wahyudi Sediawan dalam simposium dan sarasehan Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Bangsa, sebagai berikut Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kesadaran bahwa manusia hidup didunia ibarat sedang menempuh ujian dan hasil ujian akan menentukan kehidupannya yang abadi di akhirat nanti. Salah satu ujiannya adalah manusia diperintahkan melakukan perbuatan untuk kebaikan, bukan untuk membuat kerusakan di bumi. Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan arahan, baik bersifat universal maupun khas terhadap ilmuwan dan ahli teknik di Indonesia. Asas Kemanusiaan menghendaki agar perlakuan terhadap manusia harus sesuai dengan kodratnya sebagai manusia, yaitu memiliki keinginan, seperti kecukupan materi, bersosialisasi, eksistensinya dihargai, mengeluarkan pendapat, berperan nyata dalam lingkungannya, bekerja sesuai kemampuannya yang tertinggi. Sila Ketiga, Persatuan Indonesia memberikan landasan esensial bagi kelangsungan NKRI. Untuk itu, ilmuwan dan ahli teknik Indonesia perlu menjunjung tinggi atas Persatuan Indonesia ini dalam tugas-tugas profesionalnya yang dikerjakan bersama dengan semangat nasionalisme yang tinggi dapat menghasilkan produktivitas yang lebih optimal. Sila Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan memberikan arahan asa kerakyatan, yang mengandung arti bahwa pembentukan negara republik Indonesia ini adalah oleh dan untuk semua rakyat Indonesia. Sila keempat ini juga memberi arahan dalam manajemen keputusan, baik pada tingkat nasional, regional maupun lingkup yang lebih sempit. Sila Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memberikan arahan agar selalu diusahakan tidak terjadinya jurang kesejahteraan diantara bangsa Indonesia. Urgensi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu dan IPTEK Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, meliputi hal-hal sebagai berikut Perkembangan ilmu dan teknologi di Indonesia dewasa ini tidak berakar pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri sehingga ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia berorientasi pada Barat western oriented. Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia lebih berorientasi pada kebutuhan pasar sehingga prodi-prodi yang “laku keras” di perguruan tinggi di Indonesia adala prodi-prodi yang terserap oleh pasar dunia industri. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia belum melibatkan masyarakat luas sehingga hanya menyejahterakan kelompok elite yang mengembangkan ilmu scientist oriented. Penulis Rizka Mukhafidloh Jurnal Ta’wiluna

A Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menimbulkan perkembangan dan pertumbuhan disegala aspek kehidupan yang berkaitan adanya permasalahan baru yang sangat kompleks. Perkembangan tersebut tidak terlepas pada organisasi baik pemerintah maupun swasta. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang dengan sangat cepat dan pesat. Karena perkembangannya yang sangat cepat dan pesat tersebut maka kemudian lahirlah banyak ide, pemikiran, bahkan ilmu-ilmu baru. Pada hakikatnya, ilmu pengetahuan memiliki tujuan untuk mencari kebenaran ilmiah yang sesuai dan sinkron dengan kaidah-kaidah ilmiah. Dengan ilmu pengetahuan maka setiap manusia akan mampu mendapatkan sebuah kebenaran melalui proses-proses tertentu baik dengan melakukan penelitian ilmiah maupun dengan cara lainnya. Islam sendiri memandang ilmu pengetahuan sebagai kebutuhan manusia untuk memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan memberikan fasilitas untuk memudahkan manusia mengenal Tuhannya. Oleh karena itu, Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai makhluk Allah Swt. yang memiliki akal. Islam sendiri mendorong umatnya untuk mempelajari ilmu pengetahuan melalui kitab sucinya yaitu Al-Qur’an dan juga hadis-hadis yang berasal dari Nabi. Islam juga memuliakan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan menempatkannya pada tempat yang memiliki derajat tinggi. Islam adalah agama universal yang berlaku untuk sepanjang zaman, Islam bukan hanya terbuka terhadap pembaharuan yang berasal dari ilmu pengetahuan, tetapi juga mendorong untuk mencapai kemajuan yang berasal dari ilmu pengetahuan tersebut. Melalui penelitian ilmiah, manusia dapat menyusun teori-teori yang merupakan deskripsi dari fenomena alam yang merupakan bukti dari kekuasaan-Nya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PARADIGMA QUR’ANI DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGIDiva Fajar215120507111015Dosen Pengampu Siti Rohmah, 1KI - Kelompok 7ABSTRAKIlmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang dengan sangat cepat dan perkembangannya yang sangat cepat dan pesat tersebut maka kemudian lahirlahbanyak ide, pemikiran, bahkan ilmu-ilmu baru. Pada hakikatnya, ilmu pengetahuanmemiliki tujuan untuk mencari kebenaran ilmiah yang sesuai dan sinkron dengankaidah-kaidah ilmiah. Dengan ilmu pengetahuan maka setiap manusia akan mampumendapatkan sebuah kebenaran melalui proses-proses tertentu baik dengan melakukanpenelitian ilmiah maupun dengan cara lainnya. Islam sendiri memandang ilmupengetahuan sebagai kebutuhan manusia untuk memperoleh kesejahteraan hidup di duniadan memberikan fasilitas untuk memudahkan manusia mengenal Tuhannya. Oleh karenaitu, Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan merupakan bagian dari pelaksanaankewajiban manusia sebagai makhluk Allah Swt. yang memiliki akal. Islam sendirimendorong umatnya untuk mempelajari ilmu pengetahuan melalui kitab sucinya yaituAl-Qur’an dan juga hadis-hadis yang berasal dari Nabi. Islam juga memuliakan orang-orangyang memiliki pengetahuan dan menempatkannya pada tempat yang memiliki derajattinggi. Islam adalah agama universal yang berlaku untuk sepanjang zaman, Islam bukanhanya terbuka terhadap pembaharuan yang berasal dari ilmu pengetahuan, tetapi jugamendorong untuk mencapai kemajuan yang berasal dari ilmu pengetahuan penelitian ilmiah, manusia dapat menyusun teori-teori yang merupakan deskripsidari fenomena alam yang merupakan bukti dari Kunci Islam dan Teknologi, Paradigma Qurani, Perkembangan IPTEKPENDAHULUANIlmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang ini seperti yang kita ketahui sudahsangat maju. Perkembangan dan kemajuannya pun tidak terbendung. Pada titik ini, ilmu pengetahuan dan teknologi telah memengaruhi segala lini kehidupan bukan lagi sebagai sugesti untuk membantu manusia mencapai tujuanhidupnya, tetapi untuk menciptakan makna dalam hidup itu sendiri. Perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi di salah satu sisi memang berdampak positif, yaitu bisamembantu memudahkan dan meningkatkan hidup manusia. Adanya alat-alat modern yangmembantu menunjang kegiatan manusia sangat membantu manusia untuk mempermudahdan meringankan pekerjaannya. Contohnya saja penemuan pesawat terbang pada 1903oleh Orville Wright dan Wilbur Wright yang biasa dikenal dengan Wright Brothers atauWright Bersaudara. Penemuan Wright Bersaudara tersebut kemudian disempurnakan dariwaktu ke waktu sehingga bisa menjadi pesawat terbang seperti yang kita kenal pesawat terbang membantu manusia untuk mempersingkat waktu perjalanan darisatu tempat ke tempat lainnya. Misalnya waktu dari Jakarta ke Amsterdam yang bisaditempuh dengan waktu berbulan-bulan saat menggunakan transportasi kapal laut bisadipersingkat menjadi hanya 14 jam saja jika menggunakan transportasi pesawat lainnya adalah dulu kita harus menunggu waktu berminggu-minggu atau bahkanberbulan-bulan untuk menerima suatu kabar atau informasi dari tempat yang lokasinyajauh dari tempat kita tinggal, namun sekarang kita bisa menerima kabar terbaru melaluiinternet atau media sosial dalam waktu beberapa detik dampak positif yang dihasilkan dari perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi bukan berarti menjadikan perkembangannya yang sangat pesat ini menjadisesuatu yang sempurna dan tanpa kekurangan. Di sisi lain, perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi pun menimbulkan dampak negatif yang tidak jarang malahmembahayakan kehidupan umat manusia itu sendiri. Contohnya adalah penemuan bomatom nuklir yang kemudian menjadi salah satu senjata paling mematikan dalam PerangDunia II. Penggunaan bom atom nuklir pada saat Perang Dunia II oleh Amerika Serikat yangkemudian menghancurkan Kota Hiroshima dan Kota Nagasaki di Jepang pada 6 dan 9Agustus 1945 telah memberikan kita bukti betapa berbahayanya bom tersebut jikadigunakan oleh pihak yang tidak tepat. Contoh lainnya adalah maraknya cyber crime ataukejahatan dunia maya yang terjadi di internet. Bentuk kejahatannya sendiri punbermacam-macam, mulai dari penipuan, perjudian, peretasan secara ilegal, penjualan datapribadi milik orang lain, pemalsuan data, penjualan organ-organ manusia, dan masihbanyak bentuk kejahatan yang lainnya. Selain kedua contoh di atas, perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi juga seringkali malah merusak alam dan lingkungan karena efek dari digunakannya alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia danpercobaan-percobaan yang dilakukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan danteknologi pun seringkali diuji cobakan di alam terlebih dahulu untuk menguji keamanannyasebelum dipergunakan oleh di sinilah peran agama sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi manusiasangat dibutuhkan. Agama diperlukan untuk menuntun hidup manusia dalam seluruhaspek kehidupannya, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk salah satu diantaranya. Agama diharapkan mampu memberikan batasan-batasan dalam hidup manusiadan membuat manusia bisa mengambil dampak positif yang ada sambil membuat efeksamping atau dampak negatifnya menjadi seminimal pengetahuan atau sains adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperolehmelalui proses yang disebut metode ilmiah atau scientific method. Sedangkan teknologisendiri adalah pengetahuan dan keterampilan yang merupakan penerapan dari ilmupengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi adalah hasil dari langkah-langkah dan pemikiran untuk memperluas,memperdalam, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi itu tinjauan ideologi yang mendasari antara agama dan ilmu pengetahuan,terdapat 3 jenis paradigma 1. Paradigma SekulerParadigma ini adalah paradigma yang memandang bahwa agama dan iptekmerupakan dua hal yang terpisah antara satu sama lain. Dalam ideologi sekularismeBarat, agama dipisahkan dari kehidupan itu sendiri atau fashl al-din an tidak disangkal eksistensinya, tetapi hanya dibatasi perannya dalamhubungan pribadi manusia dengan Tuhannya. Agama tidak mengatur kehidupanumum atau publik. Paradigma ini memandang agama dan iptek tidak bisamencampuri dan mengintervensi antara satu dengan yang lainnya. Agama dan iptekbenar-benar terpisah baik secara ontologis berkaitan dengan pengertian atauhakikat sesuatu hal, secara epistemologis berkaitan dengan cara memperolehpengetahuan, maupun secara aksiologis berkaitan dengan cara penerapanpengetahuan. Paradigma ini mencapai puncaknya pada akhir abad XIX di Barat sebagai jalankeluar dari adanya kontradiksi ajaran Kristen khususnya teks Bible denganpenemuan ilmu pengetahuan modern. Mulanya ajaran Kristen dijadikan standarkebenaran ilmu pengetahuan, tetapi kemudian ternyata ditemukan banyak ayatBible yang berkontradiksi dan tidak relevan dengan fakta ilmu pengetahuan. Sebagaicontoh, menurut ajaran dari gereja yang resmi, bumi berbentuk datar seperti halnyasebuah meja yang memiliki empat sudut. Padahal faktanya, bumi yang kita tinggaliini berbentuk bulat yang kita ketahui berdasarkan penemuan ilmu pengetahuanyang diperoleh dari hasil pelayaran Ferdinand Magellan. Selain itu dalam Bible jugadikatakan “Kemudian daripada itu, aku melihat empat malaikat berdiri padakeempat penjuru angin bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supayajangan ada angin bertiup di darat, atau di laut, atau di pohon-pohon.” Wahyu-wahyu7 1. Jika kita ingin konsisten dengan teks Bible, maka fakta sains bahwa bumiberbentuk bulat tentu harus bisa dikalahkan oleh teks Bible Adian Husaini,Mengapa Barat Menjadi Sekuler-Liberal, Hal ini kemudianmenjadi tidak masuk akal dan problematis. Oleh karena itu, agar tidak menjadiproblematis, ajaran Kristen dan ilmu pengetahuan akhirnya dipisah satu sama laindan tidak boleh saling Paradigma SosialisParadigma sosialis adalah paradigma dari ideologi sosialisme yang menyangkalkeberadaan agama. Agama itu dianggap tidak ada, tidak ada relasi dan kaitan apapun dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi bisaberjalan secara independen dan secara penuh lepas dari agama. Paradigma ini miripdengan paradigma sekuler, tetapi dengan tingkat yang lebih ekstrem. Dalamparadigma sekuler, agama berfungsi secara sekularistik, yaitu tidak disangkalkeberadaannya, tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan vertikal antaramanusia dengan Tuhan. Sedangkan dalam paradigma sosialis, agama dipandangsecara ateistik, yaitu dianggap tidak ada in-exist dan disingkirkan secara total tersebut berdasarkan pada pikiran Karl Marx yang memandang bahwaagama dalam konteksnya disini adalah agama Kristen sebagai candu masyarakat,karena menurt Marx agama bisa membuat orang terbius dan lupa akan terjadinya penindasan kapitalisme yang kejam. Menurut Karl Marx, “Religion is the sigh of theoppressed creature, the heart of the heartless world, just as it is the spirit of a spiritlesssituation. It is the opium of the people.” Agama merupakan keluh-kesah dari makhluktertindas, jiwa dari suatu dunia yang tak berjiwa, sebagaimana ia merupakan ruhatau spirit dari situasi yang tanpa ruh atau spirit. Agama adalah candu bagi rakyat.Menurut paradigma sosialis ini, agama tidak ada sangkut pautnya sama sekalidengan ilmu pengetahuan maupun dengan teknologi. Konstruksi dasar danbangunan dari ilmu pengetahuan dalam paradigma sosialis didasarkan pada idedasar materialisme, khususnya Materialisme Dialektis. Paham MaterialismeDialektis adalah paham yang memandang adanya keseluruhan dari prosesperubahan yang terjadi terus menerus melalui proses dialektika, yaitu melaluipertentangan-pertentangan yang ada pada materi yang sudah mengandung benihperkembangan itu Paradigma IslamParadigma islam adalah paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar,pengatur, dan tuntunan kehidupan. Akidah Islam menjadi dasar dari segala ilmupengetahuan. Akidah Islam, yang terwujud dalam apa yang dalam Al-Qur`an danAl-Hadits menjadi qa’idah fikriyah landasan pemikiran, yaitu suatu prinsip yang diatasnya dibangun seluruh struktur dan bangunan pemikiran dan juga ilmupengetahuan manusia itu ini memerintahkan manusia untuk membangun dan mengembangkanseluruh pemikirannya berdasarkan pada akidah Islam, bukan malah menyimpangatau bertentangan dari akidah itu. Hal ini bisa dipahami dari ayat yang pertama kaliturun artinya “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan.”QS Al-Alaq [96] 1. Ayat ini memerintahkan manusia untuk membaca gunamemperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman yang termasuk ke dalam ilmupengetahuan. Akan tetapi segala pemikirannya itu tidak boleh sampai bertentangandengan akidah Islam, karena iqra` haruslah selalu dengan bismi rabbika, yaitu tetapberlandaskan iman kepada Allah, yang merupakan asas dari akidah IslamAl-Qashash, 199581. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa kata putus dalamilmu pengetahuan bukanlah berada pada posisi dimana pengetahuan atau filsafat manusia yang sempit, melainkan berada pada ilmu Allah yang mencakup danmeliputi segala sesuatu. Allah Swt. berfirman artinya “Dan adalah pengetahuanAllah Maha Meliputi segala sesuatu.” QS An-Nisaa` [4] 126. “Dan sesungguhnyaAllah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” QS Ath-Thalaq [65] 12.Paradigma itulah yang dibawa oleh Rasulullah Saw. yang meletakkan akidah Islamyang berasaskan pada Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah sebagai asas dariilmu pengetahuan. Beliau mengajak manusia untuk terlebih dahulu menganutakidah Islam, lalu setelah itu kemudian menjadikan akidah tersebut sebagai pondasidan standar bagi berbagai macam pengetahuan. Contohnya bisa kita lihat dari darisuatu peristiwa yang terjadi pada masa Rasulullah Saw., saat itu terjadi gerhanamatahari yang secara kebetulan ternyata bertepatan dengan wafatnya putra beliauIbrahim. Orang-orang kemudian berkata.”Gerhana matahari ini terjadi karenameninggalnya Ibrahim.” Lalu kemudian Rasulullah Saw segera menjelaskan“Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan tidak terjadi karena kematian ataukelahiran seseorang, akan tetapi keduanya termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah memperingatkan hamba-hamba-Nya...” HR. Al-Bukhari danAn-Nasa`i.1Dari hal tersebut kita bisa dengan jelas melihat bahwa Rasulullah Saw telahmenempatkan akidah Islam sebagai dasar ilmu pengetahuan dengan cara beliaumenjelaskan bahwa fenomena alam adalah tanda keberadaan dan kekuasaan AllahSwt. dan tidak ada hubungannya dengan nasib diri seseorang.. Hal ini sesuai denganakidah muslim yang tertera dalam Al-Qur`an artinya “Sesungguhnya dalampenciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapattanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.” QS Ali Imran [3]190.Inilah paradigma Islam yang menjadikan akidah Islam sebagai dasar dari seluruhpengetahuan dari diri seorang muslim. Paradigma inilah yang kemudian telahmencetak muslim-muslim yang taat dan shaleh sekaligus cerdas dalam ilmupengetahuan dan teknologi. Hasil nyata dan prestasi cemerlang dari paradigma1Ilmi, Zainal. “ISLAM SEBAGAI LANDASAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DANTEKNOLOGI,” 12. Islam ini yang dapat dilihat pada masa kejayaan ilmu pengetahuan di dunia Islamantara tahun 700-1400 M. Pada masa inilah dikenal banyak nama ilmuwan dancendekiawan besar Muslim yang namanya diakui sebagai orang-orang yangberpengaruh dalam ilmu pengetahuan dan teknologi secara adalah agama yang sangat mementingkan semua aspek kehidupan. Semuanya diatursesuai dengan perintah Allah Swt. Agama Islam sangat memerhatikan ilmu pengetahuanterutama yang bisa bermanfaat bagi umat. Bagi umat Islam, menuntut ilmu hukumnyawajib sesuai dengan salah satu hadits yang bersumber dari Rasulullah Saw. sendiri yaitu“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” HR. Ibnu Maja. Kita bisa melihat denganjelas bahwa tidak ada kontradiksi antara agama Islam dengan ilmu pengetahuan. Keduanyabersifat integral dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Hubungantersebut menunjukkan bagaimana Islam memandaing ilmu pengetahuan dan hal-hal yangberkaitan dengan sesuatu yang ilmiah dengan sangat positif. Hal ini membuat pendidikanagama Islam dan pendidikan secara umum dapat diselaraskan dan dapat dipahami secarautuh dan pengetahuan termasuk salah satu isi pokok dari kitab suci Al-Qur’an. Kata ilm sendiribahkan disebutkan sebanyak 105 kali dalam Al-Qur’an. Jika dihitung dengan kataturunannya bahkan mencapai lebih dari 744 kali Rahardjo, 20022. Hal ini memang wajarkarena ilmu pengetahuan memang salah satu aspek yang sangat dipentingkan oleh agamaIslam. Urgensi ilmu pengetahuan dalam agama Islam memang sangat bisa dimaklumikarena dalam agama Islam sendiri ilmu pengetahuan sangat diperlukan. Ritual-ritualperibadatan agama Islam sendiri yang tidak bisa dilakukan secara asal-asalan dan telahmemiliki strukturnya yang sistematis juga menjadi salah satu alasan betapa pentingnyailmu pengetahuan dalam agama Islam. Pelaksanaan shalat, penentuan awal bulanRamadhan, dan pelaksanaan haji adalah beberapa contohnya. Beberapa ritual peribadatanyang dijadikan contoh tersebut memiliki waktu-waktu ibadah tertentu yang berbeda-bedadan untuk bisa menentukan waktu peribadatan umat Muslim memerlukan ilmu QS. Ar-Rahman ayat 33, Allah Swt. telah menerangkan bahwa di dalam Al-Qur’anterdapat banyak ilmu pengetahuan yang terkandung di dalamnya. Manusia hanya tinggalmenggali, mengembangkan konsep dan teori yang sudah ada, dan Sayid. “Sumber-Sumber Ilmu Pengetahuan dalam Al Qur’an dan Hadits.” Humaniora 2, no. 2 October31, 2011 1339. Selain kata ilmu, dalam al-Qur’ān juga banyak disebut ayat-ayat yang, secara langsung atautidak, mengarah pada aktivitas ilmiah dan pengembangan ilmu, seperti perintah untukberpikir, merenung, menalar, dan semacamnya. Misalnya, perkataan aql akal dalam al-Qur’ān disebut sebanyak 49 kali, sekali dalam bentuk kata kerja lampau, dan 48 kali dalambentuk kata kerja sekarang. Salah satunya adalah ”Sesungguhnya seburuk-buruk makhlukmelata di sisi Allah adalah mereka manusia yang tuli dan bisu, yang tidak menggunakanakalnya”. Kata fikr pikiran disebut sebanyak 18 kali dalam al- Qur’ān, sekali dalam bentukkata kerja lampau dan 17 kali dalam bentuk kata kerja sekarang. Salah satunya adalah;“...mereka yang selalu mengingat Allah pada saat berdiri, duduk maupun berbaring, sertamemikirkan kejadian langit dan bumi”. Tentang posisi ilmuwan, al-Qur’ān menyebutkan“Allah akan meninggikan derajat orang-orang beriman dan berilmu beberapa derajat”.3Terdapat banyak pernyataan dalam hadis-hadis Nabi yang memuliakan dan memuji orangyang menuntut ilmu. Selain itu banyak pula hadis yang mewajibkan umat Muslim untukmenuntut ilmu. Beberapa contohnya antara lain adalah “Menuntut ilmu itu wajib atassetiap Muslim.” HR. Ibnu Majah no. 224, "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamusemua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yangmengajarkanmu." HR Tabrani, "Barang siapa menempuh satu jalan cara untukmendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga." HR. Muslim,"Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga iapulang." HR. Tirmidzi, dan “Ulama adalah pewaris para Nabi.” HR. Tirmidzi dari AbuAd-Darda RA.Pertanyaan tentang ilmu apa saja yang dianjurkan oleh Islam telah menjadi masalahmendasar sejak awal hadirnya Islam. Apakah ada ilmu-ilmu khusus yang harus dicari?Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh para cendekiawan Muslim. Sebagian cendekiawandan ulama besar Islam seperti Al-Ghazali memberikan jawaban untuk pertanyaan tersebutdengan ilmu yang memiliki kewajiban untuk dicari adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengankewajiban pelaksanaan menjalankan syariat Islam. Sedangkan untuk ilmu-ilmu yanghukumnya wajib kifayah adalah ilmu yang berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial dankemasyarakatan. Al-Ghazali juga kemudian mengklasifikasikan ilmu menjadi ilmu agamadan ilmu non-agama. Ilmu agama adalah kelompok ilmu yang diajarkan melalui3Kosim, Mohammad. “ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM,” Tadris, 3 2008 20. ajaran-ajaran Nabi dan wahyu-wahyu. Sedangkan ilmu non-agama kemudiandiklasifikasikan lagi menjadi ilmu yang terpuji, dibolehkan, dan tercela. Sejarah misalnyatermasuk ke dalam ilmu yang dibolehkan. Sihir masuk ke dalam ilmu yang tercela. Adapunilmu yang terpuji yaitu ilmu-ilmu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari danhukumnya termasuk wajib kifayah dalam menuntutnya, contohnya seperti ilmu tentangobat-obatan, matematika dan keterampilan-keterampilan Noeng Muhadjir, menurut telaah metodologis Al-Qur’an dan Hadis bukan hanyamenampilkan ayat bukti kebenaran, tetapi juga hudan petunjuk dan rahmah anugerahAllah. Oleh karena itu IPTEK Islam bukan hanya mencari kebenaran, melainkan jugamencari kebijakan dan ridha Allah. Disinilah Noeng Muhajir menghendaki agar pendekatandominan dalam IPTEK sesuai dengan semangat Al-Qur’an yang axiologi tujuan ataumanfaatnya bukan sekedar ontologi atau pendapat al-Ghazali di atas mengenai penggolongan ilmu menjadi ilmu wajib,ilmu wajib kifayah, ilmu yang mubah dan ilmu yang mungkar, maka tidak tepat apabilamerujuk pada hadis yang menyatakan bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Al-Ghazali ini lebih mendukung kepada ilmu apapun yang dapat memberikanmanfaat bagi diri sendiri dan orang lain maka hukumnya menjadi wajib. Sebaliknya ilmuyang kurang bermanfaat menjadi lebih baik dihindari. Bukankah wahyu atau hadis sebagaisumber ilmu berasal dari Allah, sebagaimana hakikat penciptaan berasal dari Allah,sehingga menuntut ilmu-ilmu kealaman sains, juga termasuk wajib bagi setiap muslimasalkan bisa diarahkan untuk kemanfaatan ilmu semacam itu dapat menimbulkan kesalahpahaman bahwa ilmunon-agama terpisah dari Islam. Sedangkan ilmu pengetahuan yang tergolong non-agamaternyata dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan umat manusia. Sebutsaja berbagai penemuan ilmiah di bidang kedokteran, komunikasi, pertanian, transportasidan Muthahari sebagaimana yang dikutip dalam buku Filsafat Sains MenurutAl-Qur’an menjelaskan bahwa kesempurnaan Islam sebagai suatu agama memberi tuntutanagar semua bidang ilmu yang bermanfaat bagi umat Islam dianggap sebagai bagian dari4Hasyim, Baso. “ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN PENGARUH TEMUAN SAINS TERHADAPPERUBAHAN ISLAM.” Jurnal Dakwah Tabligh 14, no. 1 2013 13. kelompok ilmu agama. Agama yang memandang dirinya utuh tidak bisa lepas daripersoalan-persoalan yang berperan vital dalam menentukan kesejahteraan, kemakmuran,kemandirian, dan kemerdekaan bagi umat sebagian besar konten Al-Qur’an dan hadis, konsep ilmu pengetahuan munculsecara mutlak dalam arti umumnya tanpa membedakan ilmu agama dan ilmu non Nabi yang memerintahkan untuk menuntu ilmu sampai ke negeri Chinamenunjukkan bahwa menuntut ilmu tidak hanya sebatas ilmu agama saja karena pada saatitu bukan merupakan pusat studi teologi, fikih, maupun studi tasawuf. Justru pada saat ituChina terkenal dengan industrinya. Selain itu, bila kita pikirkan kembali, hukum atauajaran-ajaran agama seperti yang dimaksud oleh Al-Ghazali tidak akan bisa dipelajari dariorang-orang yang tidak beriman. Selama berabad-abad cendekiawan-cendekiawan Muslimtelah menjadi pihak yang membawa obor ilmu pengetahuan yang bahkan karya-karyanyadigunakan sebagai buku teks di Eropa selama beberapa abad. Ilmuwan yang dikenalsebagai filsuf dalam sejarah Islam telah mengintegrasikan ilmu-ilmu dan wawasan yangberbeda dari beberapa budaya dan kemudian merumuskannya menjadi suatu pemikiranyang utuh dan menjadikan Islam sebagai pemimpin dunia pada saat ilmu dengan alasan bahwa ilmu agama dan non-agama tidak mempunyainilai yang sama tidak bisa dikatakan sepenuhnya benar karena ternyata padakenyataannya ilmu yang dikatakan sebagai ilmu non-agama dewasa ini bahkanmemberikan manfaat yang jauh lebih besar untuk kehidupan umat manusia. Misalkan sajadengan teknologi komputerisasi, komunikasi, transportasi, perbankan dan lain- ilmu yang dikategorikan ke dalam kelompok ilmu agama yang dianggap lebihbaik dan seharusnya memberikan banyak manfaat bagi umat ternyata malah menimbulkanpertentangan dalam masyarakat itu sendiri. Contohnya seperti ilmu kalam atau teologi,ilmu fikih, dan lain sebagainya. Dalam Islam batasan untuk ilmu adalah umat Islamharuslah menuntut ilmu yang berguna dan melarang menuntut ilmu yang penting dari konsep pengetahuan dalam Al-Qur’an sendiri adalah holistik dan utuh,hal ini sangat jelas berbeda dengan konsep sekuler tentang pengetahuan yang memisahkanantara konsep agama dan konsep pengetahuan itu sendiri. Perbedaan yang ada iniberperan sebagai bukti worldview tauhid dan monoteistik yang tak kenal dengan katakompromi. Dalam konteks ini kita bisa memahami bahwa persoalan-persoalanepistemologis harus selalu dikaitkan dengan etika dan juga spiritualitas. Dalam Islam sendiri, ruang lingkup persoalan epistemologis adalah meluas, baik dari wilayah yangkemudian disebut dengan bidang keagamaan dengan wilayah-wilayah yang disebut sekuler,karena worldview Islam sendiri tidak mengakui adanya perbedaan mendasar antarawilayah-wilayah ini. Adanya pengelompokan semacam itu akan memberikan implikasipertentangan hikmah dan petunjuk Allah Swt., dan hanya memberi perhatian kepadawilayah-wilayah tertentu saja. Wujud Allah Swt. sebagai sumber dari segala ilmupengetahuan secara langsung meliputi kesatuan dan integralitas seluruh sumber dantujuan epistemologis. Hal ini kemudian menjadi jelas jika kita merenungkan kembali istilahayat yang merujuk kepada ayat-ayat Al-Qur’an dan semua wujud yang ada di alam al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata ilm pada umumnya membicarakantentang tema yang sentral dari ilmu sebagai penyelamat bagi manusia dari berbagaikehancuran, baik di dunia maupun di akhirat dengan berbagai macam topik, prosespencapaian pengetahuan dan obyeknya. Fungsi ilmu mencakup ke dalam sikap danperilaku orang-orang yang berilmu serta karakteristik mereka. Iman yang mencakup sikapdan perilaku orang terhadap Allah swt. dan ajaran-Nya. Berdasarkan keterangan singkatyang bisa diperoleh tersebut, bisa dipahami bahwa Al-Qur’an telah memberikanprinsip-prinsip, spirit serta kaidah-kaidah dalam mengembangkan berbagai macam ilmupengetahuan. Dunia pada masa kini dan masa depan adalah dunia yang dikuasai oleh ilmupengetahuan dan teknologi. Mereka yang memiliki keduanya akan bisa dengan mudahmenguasai dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan infrastruktur, oleh karenaitu keduanya akan menentukan suprastruktur dunia internasional, termasuk kebudayaan,moral, hukum bahkan agama. Bila Islam ingin memegang peranan dalam percaturan duniatidak bisa mengelak lagi dan mau tidak mau harus menguasai ilmu pengetahuan danteknologi. Kemudian yang menjadi persoalan sekarang adalah bagaimana seharusnya sikapumat Islam dalam merespon berbagai temuan produk ilmu pengetahuan memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahuioleh manusia maupun yang belum diketahui oleh manusia. Informasi tentang ilmupengetahuan dan teknologi pun juga disebutkan berulang-ulang dalan Al-Qur’an dengantujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkansuatu metode, melakukan observasi dan penelitian ilmiah terhadap berbagai macamperistiwa alam yang terjadi di seluruh alam raya ini, dan juga terhadap lingkungan keadaanmasyarakat dan historisitas bangsa-bangsa zaman dahulu. Posisi Al-Qur’an, sains, dan teknologi dapat dijelaskan dengan cara menemukan sumberilmu dan sumber cara mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut dalam sebagai sumber sains memberikan dasar pangkalan ilmu untuk kemudiandikembangkan menjadi teknologi yang beraneka ragam. Selanjutnya Al-Qur’an juga akanmenjamin kebenaran sains yang berasal dari-Nya dan kebenaran arah pengembangannya,karena semuanya berpijak pada sunnah Allah dan dari jiwa yang memiliki ketakwaan dankeimanan manusia sebagai subjek yang melakukannya. Bahkan batas otoritas manusiauntuk mencapai sains juga telah ditetapkan di dalam Al-Qur’ untuk arah dan tujuan dari ilmu pengetahuan itu sendiri, begitu banyak ayatAl-Qur’an yang membahasnya. Tujuan ilmu pengetahuan yang terdapat di dalam Al-Qur’anantara lain adalah untuk mengenali tanda-tanda kekuasaan-Nya, menyaksikankehadiran-Nya yang ada di berbagai macam fenomena yang kita amati, mengagungkanAllah Swt. serta bersyukur kepada-Nya. Selain itu, Al-Qur’an juga membahas tiga hal lainyang berhubungan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, yaitu ilmu pengetahuanharus memiliki keteraturan sistem, memiliki hubungan sebab akibat dan tujuan di alamsemesta Ilmu harus dikembangkan untuk bisa diambil manfaatnya dalam rangkamengabdi kepada Allah karena Allah swt. telah menundukkan segala apa yang ada di langitdan di bumi untuk kepentingan manusia. Ilmu harus dikembangkan dengantidak menimbulkan kerusakan di bumi. pengetahuan yang dipelajari haruslah bertujuan untuk mencerdaskan kehidupanbangsa, menyejahterakan umat, menyiarkan ajaran-ajaran agama Islam. Tidak dibenarkanapabila ada bagian dari umat Islam yang menuntut ilmu pengetahuan hanya untukmengejar pangkat, mencari gelar, dan keuntungan sendiri menerangkan beberapa cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan yaitumelalui eksperimen dan pengamatan indrawi QS. 2920, melalui akal yaitu dengan jalanta’aqqul, tafaqquh dan tazakkur merenungkan, memikirkan, memahami dan mengambilpelajaran QS. 2164, dan melalui wahyu atau ilham. Allah dapat memberikan kepadamanusia yang dikehendaki tanpa proses berfikir ataupun pengamatan empiris, tetapidiberikan secara langsung. QS. 2251.55Hasyim, Baso. “ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN PENGARUH TEMUAN SAINS TERHADAPPERUBAHAN ISLAM.” Jurnal Dakwah Tabligh 14, no. 1 2013 13. Untuk lebih lanjutnya, telah ada gambaran kepada kita secara ilmiah sedikit telah mengenaihal ini bahwa ilmu adalah kekuasaan. Tetapi apakah kekuasaan itu kemudian merupakanberkat atau malapetaka bagi umatt manusia tergantung kepada orang yang memilikimenggunakan kekuasaan itu. Ilmu baginya adalah bersifat netral, ilmu tidak mengenal sifatbaik atau buruk dari pemiliknya. Si pemilik itulah yang kemudian harus memiliki sikap, danbisa menentukan jalan yang akan ditempuh dalam menggunakan ilmu itu. Dengan kata lainnetralitas ilmu hanya pada dasar epistemologisnya saja, sedangkan secara ontologis danaxiologi, seorang ilmuwan pada akhirnya harus mampu menilai antara yang baik dan yangburuk dan menentukan integralitas pengetahuan juga telah diuraikan oleh Al-Ghazali dalam salah satukitabnya yaitu Jawahir Alquran, di mana beliau menegaskan bahwa ayat-ayat Al-Qur’anyang menguraikan berbagai macam hal tentang bintang dan kesehatan misalnya, hanyaakan sepenuhnya dipahami oleh masing-masing dengan pengetahuan astronomi dankesehatan. Ibnu Rusyd dalam Fasl Al-Maqal juga memberikan penjelasan adanya hubunganketerkaitan antara penafsiran keagamaan dan kefilsafatan dengan mengutip beberapa ayatAl-Qur’an yang mendorong manusia untuk meneliti dan menggambarkan kajian tentangpenciptaan langit dan pada dasarnya bukanlah musuh dari ilmu pengetahuan. Agama justru merupakansumber dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Agama juga tidak xenophobia terhadap sainsmodern. Posisi agama merupakan pedoman yang telah terbukti berdasarkan ruang danwaktu mampu untuk memandu manusia beserta produk ilmu pengetahuannya menujupada equality, equity, justice, dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Itulah kenapaagama diterjemahkan dalam bahasa Latin sebagai religio yang diartikan sebagai ikatanmanusia dan alam semesta serta hubungannya dengan Allah Subahanahu wa ta’ala. 6Islam tidak akan menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan ajaranyang anti-teknologi, dan tidak bertentangan dengan teori pemikiran modern yang teraturdan lurus selama analisisnya hati-hati, objektif dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’ pembahasan yang telah diuraikan di atas, kita telah bisa memahami secara umumbahwa Islam melalui Al-Qur’an dan hadis tidak menolak akan adanya perkembangan ilmu6Nugraha, Muhamad Tisna. “INTEGRASI ILMU DAN AGAMA PRAKTIK ISLAMISASI ILMUPENGETAHUAN UMUM DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM” 17, no. 1 2020 9. pengetahuan dan teknologi. Bahkan Islam pun turut mempromosikan kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi. Dari sudut pandang Islam, ilmu sendiri diartikan sebagaipengetahuan yang diperoleh dari hasil ijtihad atau hasil pemilkiran mendalam para ulamadan ilmuwan Muslim yang diperoleh melalui indra, akal, dan hati atau intuitif yangbersumber baik dari alam fisik dan alam metafisik dan berpijak kepada Al-Qur’an danhadis. Hal ini sendiri berbeda dengan epistemologi ilmu pengetahuan di Barat dimanadisana ilmu pengetahuan hanya bertumpu pada indra dan akal serta alam fisik dan hadis merupakan pedoman hidup bagi manusia dan di dalamnya terdapatilmu pengetahuan yang sifatnya umum atau universal sehingga pada saat masakeemasannya umat Islam mampu mengubah dunia barat yang pada saat itu sedangmengalami masa kegelapan. Dalam sejarahnya sendiri, Islam pun mengalami pasang surutdalam perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa keemasannya di Era Klasik, Islambanyak melahirkan ilmuwan muslim yang kemudian memberikan dampak yang luar biasabesar dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Pada saat itu juga banyak ilmuwan yangmelakukan riset dan menerjemahkan karya-karya filosofi para ilmuwan Yunani secarabesar-besaran sehingga tingkat kemajuan ilmu pengetahuan pun meningkat pesat kala semua fakta tersebut kita tidak bisa memungkiri bahwa Islam juga turut andil dalammengambil bagian untuk perkembangan ilmu pengetahuan di dunia secara kemudian setelah itu perkembangan ilmu pengetahuan di kalangan umat Islammenjadi redup dan mengalami kemunduran sehingga digantikan oleh Barat yang sampaisekarang berada pada garda terdepan dalam pengembangan ilmu PUSTAKAHasyim, Baso. “ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN PENGARUH TEMUAN SAINS TERHADAPPERUBAHAN ISLAM.” Jurnal Dakwah Tabligh 14, no. 1 2013 Zainal. “ISLAM SEBAGAI LANDASAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DANTEKNOLOGI,” Eva. “AL-QUR’AN DAN ILMU PENGETAHUAN,” 2017, Mohammad. “ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM,” Tadris, 3 2008 20. Mu’adz, Drs, M Ag, Puspita Handayani, S Ag, and Anita Puji Astutik. “& ISLAM ILMUPENGETAHUAN,” Ali. “Tafsir Tarbawi Sebagai Paradigma Qur’ani dalam Reformulasi PendidikanIslam.” Al-Tahrir Jurnal Pemikiran Islam 11, no. 2 November 1, 2011 Ali. “INTEGRASI AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN,” no. 2 2017 Muhamad Tisna. “INTEGRASI ILMU DAN AGAMA PRAKTIK ISLAMISASI ILMUPENGETAHUAN UMUM DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM” 17, no. 1 2020 Sayid. “Sumber-Sumber Ilmu Pengetahuan dalam Al Qur’an dan Hadits.” Humaniora2, no. 2 October 31, 2011 1339. Darwis A, Rahmad Syah Putra, M Pd, and M Ag. “FILSAFAT ILMU PENGETAHUANPerspektif Barat dan Islam,” Eman. “Islam dan Ilmu Pengetahuan.” Jurnal Soshum Insentif, April 4, 2019,128–35. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this SupriatnaABSTRAK Pada hakikatnya ilmu pengetahuan bertujuan untuk mencari kebenaran ilmiah yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. Dengan ilmu pengetahuan maka setiap manusia akan bisa mendapatkan sebuah kebenaran melalui proses-proses tertentu baik dengan melakukan penelitian ilmiah maupun dengan bebagai cara lainnya. Ilmu pengetahuan dalam Islam dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup didunia dan memberi kemudahan dalam mengenal Tuhan. Oleh karena itu Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai mahluk Allah SWT. yang berakal. Islam adalah agama universal yang berlaku sepanjang zaman, Islam bukan hanya terbuka terhadap pembaharuan yang dilakukan ilmu pengetahuan, tetapi juga mendorong dicapainya kemajuan tersebut. Dengan demikian melalui penelitian ilmiah manusia dapat menyusun teori-teori yang merupakan deskripsi dari fenomena QutubFrom the beginning, Islam had given gratitude towards knowledge. One enlightenment that Islam has brought to humanity is scientific thinking refered to Alquran and Hadits. The awareness of Muslim scientist based on Alquran and Hadits produced the biggest achievement of knowledge. Other characteristics taught by Alquran and Hadits to the Muslims are open-minded, that allowed them to get knowledge from other civilization with no justification. The purpose of this article is to establish understanding of Alquran and Hadits in thematic analysis, especially about knowledge. This article is written based on literature review about related knowledge and the interpretation of Alquran and Hadits tafsir. It is known that there is no standalone or separated knowledge from Islamic epistemology; the knowledge is the description of devine affirmation, absolute fact. This article is expected to be a filter in anticipating negative influence from knowledge and technology Jurnal Pemikiran Islam 11IslamIslam." Al-Tahrir Jurnal Pemikiran Islam 11, no. 2 November 1, 2011 261. AGAMA DAN ILMU PENGETAHUANAli MustopoMustopo, Ali. "INTEGRASI AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN," no. 2 2017 ILMU PENGETAHUAN Perspektif Barat dan IslamDarwis A SoelaimanRahmad Syah PutraM PdM AgSoelaiman, Darwis A, Rahmad Syah Putra, M Pd, and M Ag. "FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN Perspektif Barat dan Islam," 198.
Dok islam dan teknologi. Menurut Rizky, peran Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya ada 2 (dua), yaitu: (1) Menjadikan aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan. Jadi, paradigma Islam, dan bukannya paradigma sekuler, yang seharusnya diambil oleh umat Islam dalam membangun struktur ilmu

ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI IPTEK IPTEK adalah akronim dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dimana dari akronim tersebut mempunyai artinya sendiri, baik Ilmu, Pengetahuan, maupun Teknologi. Ilmu dapatlah dipandang sebagai produk, sebagai proses, dan sebagai paradigma etika. Ilmu diperoleh melalui kegiatan metode ilmiah atau epistemology. Jadi, epistemology merupakan pembahasan bagaimana mendapatkan pengetahuan. Epistemologi ilmu tercermin dalam kegiatan metode ilmiah. Sedangkan pengetahuan adalah pikiran atau pemahaman di luar atau tanpa kegiatan metode ilmiah, sifatnya dapat dogmatis, banyak spekulasi dan tidak berpijak pada kenyataan empiris. Sumber pengetahuan dapat berupa hasil pengalaman berdasarkan akal sehat common sense yang disertai mencoba-coba, intuisi pengetahuan yang diperoleh tanpa penalaran dan wahyu merupakan pengetahuan yang diberikan Tuhan kepada para nabi atau utusan-Nya. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu. Teknologi merupakan berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri. Kemajuan IPTEK sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia, dampak kehadirannya merebak kedalam berbagai aspek perikehidupan. IPTEK yang digunakan suatu masyarakat menjadi indikasi kemajuan peradaban kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri bahwa berbagai aspek kehidupan manusia ditangani dan diatas oleh kemajuan IPTEK. Kemajuan IPTEK jelas membawa pengaruh dan kontribusi yang sangat positif kepada kehidupan manusia, namun di sisi lain juga membawa pengaruh dan kontribusi negatif dalam kehidupan manusia. Untuk itu yang terpenting dalam menghadapi berbagai kemajuan IPTEK yaitu sikap dan perilaku manusia. Bukan permasalahan yang dihadapi melainkan sikap dan perilaku manusia menghadapi masalah yang terjadi. Kemajuan IPTEK tersebut disebabkan oleh kemampuan manusia untuk menalar ilmu pengetahuan yang dilalukan melalui penelitian dan kajian ilmiah terhadap pengetahuan dan teknologi. Tak dapat dipungkiri, betapa pesatnya kemajuan dunia saat ini berkat ilmu pengetahuan. Kalau harus dilakukan trace back, kehidupan manusia mulai dari jaman batu, jaman logam, penemuan mesin uap oleh James Watt, penemuan listrik, penemuan penisilin, diikuti oleh banyak penemuan dalam berbagai ilmu pengetahuan sudah membawa dunia ilmu kepada suatu peradapan dan tingkat kehidupan yang modern. Merebaknya kemajuan teknoogi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, ICT yang begitu cemerlang teleh merubah banyak tatanan kehidupan sampai kepad gaya kehidupan manusia dewasa ini. Perubahan ini membongkar semua sekat-sekat batas negara, batas daerah, batas benua menuju kepada suatu masyarakat global. Pengetahuan telah menjadi panglima dalam kehidupan modern saat ini, pengetahuan telah menjadi modal dan aset yang penting dan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia modern. Ilmu pengatahuan menjadi modal yang disebut sebagai Intellectual Capital bagi seseorang maupun bagi organisasi, bagi perusahaan bisnis dan bagi lembaga manapun di dunia ini. Ilmu pengetahiuan yang ada dalam diri seseorang menjadi nilai jual orang tsb. dalam berbagai berbagai organisasi. Persaingan antara organisasi satu dengan lainnya yaitu persaingan pengetahuan yang ada dalam pribadi oreang yang berada dalam organisasi tsb. Saat ini masyarakat dikenal sebagai knowledge based society, masyarakat berbasis pengetahuan, di mana kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Tingkat kehidupan dan peradaban manusia sangat dibantu dan dipermudah oleh berbagai produk hasil temuan dari penelitian yang dikembangkan oleh penelitian dan penemu yang terus-menerus melalukan riset terhadap produk berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Contoh Perkembangan IPTEK di Indonesia dan Dunia Di Indonesia Bidang Ekonomi dan Industri Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi Terjadinya industrialisasi Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko. Di Dunia AI dan Advanced Machine Learning Machine Learning adalah cabang lanjutan Artificial Intelligent AI, yang mencakup sistem lebih canggih seperti mampu memahami, mempelajari, memprediksi, beradaptasi, dan berpotensi beroperasi secara mandiri. Machine learning ini diprediksi mampu mengubah perilaku masa depan, yang mengarah pada penciptaan perangkat dan program yang lebih cerdas. Gartner memprediksi AI dan Machine Learning akan lebih banyak digunakan pada robot, kendaraan mandiri, elektronik untuk konsumen, virtual personal assistants, dan smart advisors. Sumber

Menurutnya implementasi ilmu fisika akan menjawab tantangan saat ini sesuai dengan tuntutan perkembangan Iptek, khususnya green technology. Baca Juga: Guru Besar Linguistik Udinus Terpiilih Jadi Presiden Inapra 2022-2027. Konsep tersebut mengarah pada penelitian ilmu fisika dan pendidikan fisika untuk menghadapi tantangan Era Society 5.0. Penterjemahanitu kemudian disebarluaskan, sehingga menjadi dasar perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi di dunia Barat dewasa ini. Para ahli Islam menaruh perhatian besar terhadap ilmu kedokteran, ilmu obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, ilmu tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Bahasaini aktif menjadi bahasa pengantar dalam menuntut dan menggali ilmu, baik sebagai bahasa pengantar ilmu-ilmu syari'ah seperti: Tauhid, Tafsir, Hadis, Fiqh dan juga sebagai bahasa pengantar pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Islam. Septi, Doni. "Urgensi Bahasa Arab dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan." Rayah Al BerkembangnyaIlmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangatlah berpengaruh pada cara serta pola hidup masyarakat sekarang ini, dimana hampir semua aspek dalam kehidupan sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK. Hal Itu terbukti dari semakin banyaknya orang yang dalam kehidupannya sehari-hari sangat bergantung pada teknologi, contoh produk dari kemajuan IPTEK yang tidak bisa lepas dari .
  • yfmq5gfmkp.pages.dev/150
  • yfmq5gfmkp.pages.dev/341
  • yfmq5gfmkp.pages.dev/157
  • yfmq5gfmkp.pages.dev/87
  • yfmq5gfmkp.pages.dev/395
  • yfmq5gfmkp.pages.dev/25
  • yfmq5gfmkp.pages.dev/159
  • yfmq5gfmkp.pages.dev/232
  • yfmq5gfmkp.pages.dev/387
  • perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini